Chris John melayangkan pukulan ke petinju Jepang Shoji Kimura dalam
pertarungan gelar kelas bulu (57,1 kg) WBA Super di Marina Bay Sands
Resort, Singapura, tadi malam. Chris John berhasil mempertahankan sabuk
juara untuk ke-16 kali.
SINGAPURA– Keberhasilan
Chris ‘The Dragon’ John dan Daud ‘Cino’ Yordan menjadi juara dunia
merupakan momen ideal bagi dunia olahraga Indonesia untuk menunjukkan
tajinya.
Keberhasilan dua petinju tersebut diharapkan dapat
memotivasi atlet-atlet lain dalam memetik prestasi. Lecutan semangat
dari Chris dan Daud khususnya ditujukan bagi dua cabang yang akan
terlibat ajang bergengsi tahun ini. Tim bulu tangkis Indonesia
dijadwalkan mengikuti Piala Thomas dan Uber di Wuhan, China, 20–27 Mei.
Sementara tim nasional senior sepak bola mengikuti Piala AFF di Malaysia
dan Thailand, 24 November–22 Desember mendatang.
Indonesia
cukup lama puasa gelar pada tiga turnamen tersebut. Terakhir kali tim
bulu tangkis putra mampu membawa pulang trofi Piala Thomas dicatat pada
2002.Kesuksesan menjuarai Piala Uber bahkan lebih lama lagi,tepatnya
tahun 1996. Sedangkan di Piala AFF, Indonesia belum pernah meraih
penghargaan tertinggi dari delapan penyelenggaraan.
Chris tanpa
kesulitan mempertahankan gelar kelas bulu (57,1 kg) WBA Super miliknya
untuk ke-16 kali. Dia menang angka mutlak 117-110, 118-109, 118-109 atas
petinju Jepang Shoji Kimura di Marina Bay Sands Resort, Singapura, tadi
malam. “Saya mencoba menjatuhkan, tapi Shoji petinju tangguh. Saya
terus melepaskan pukulan, dia juga tidak bergeming,” kata Chris, yang
kini mengemban rekor 47 (22 KO)-2-0.
Pada pertarungan ini, Chris
berusaha keras mewujudkan janji memukul jatuh Kimura. Mengandalkan
pukulan naga, yang diasah selama berlatih di Harry’s
Gym,Perth,Australia, petinju kelahiran Banjarnegara ini pun berkali-kali
mendaratkan pukulan bersih. Sayang tekadnya tidak terwujud. Strategi
Chris yang berkali- kali memukul perut Kimura juga tidak membuahkan
hasil.Angka Chris bahkan sempat dipotong juri karena memukul ke bagian
terlarang.
Chris juga sempat mendapat peringatan wasit yang
menganggapnya memukul bagian belakang kepala Kimura. Menjelang
pertarungan selesai, Chris pada sisa tenaganya mampu mempertahankan
dominasinya atas lawan. Sementara Kimura hanya mencoba sesekali
melancarkan serangan sporadis demi menghindari kalah KO. Dengan
kemenangan ini, Chris tidak hanya mempertahankan gelar kelas bulu WBA
Super miliknya.
Petinju berusia 32 tahun tersebut juga
memperpanjang rekor fantastik melawan penantang asal Negeri Sakura.
Sebelum Kimura, Chris tercatat pernah menaklukkan Hiroyuki Enoki (2008),
Zaiki Takemoto (2007), dan Osamu Sato (2004). Ke depannya, Chris
mengaku belum bisa memaparkan rencana ke depan. Dia menyerahkan
sepenuhnya kepada tim pelatih dan promotor mengenai peluang naik ring
kembali.
“Saya berpendapat tim pelatih akan membuat jalan
terbaik bagi saya.Yang jelas, saya sangat berterima kasih kepada
masyarakat Indonesia yang telah mendukung saya,” tutur Chris. Pada
pertandingan lainnya, Daud sukses merebut gelar juara dunia kelas bulu
International Boxing Organization (IBO) yang lowong dari tangan lawannya
asal Filipina, LorenzoVillanueva. Daud sempat terkejut karena dipukul
jatuh di ronde pertama.
Namun, Cino mampu bangkit. Cino bahkan
berbalik mendominasi di pengujung ronde pertama. Inisiatif tersebut
terus Cino tunjukkan di babak kedua. Hasilnya, petinju asal Ketapang itu
mengempaskan Villanueva ke kanvas dua kali. Villanueva pun tidak mampu
melanjutkan pertarungan dan Cino dinyatakan menang TKO. “Pukulannya
mengenai rahang dan saya terjatuh, tapi pukulan itu tidak berdampak
besar.Pukulannya juga banyak yang terbuang. Saya bangun tanpa kesulitan
dan membalikkan keadaan di ronde kedua,” kata Cino.
“Ini
kemenangan menyenangkan. Saya adalah orang kelima Indonesia yang meraih
juara dunia yang dicapai pada bulan kelima (Mei) pula. Selanjutnya,
karier saya serahkan semua ke manajemen.” Kemenangan itu membuat Cino
menjadi petinju kelima Indonesia yang meraih gelar tinju
dunia.Sebelumnya,Indonesia sempat memiliki Ellyas Pical, Nico Thomas,
Muhammad Rahman, dan Chris John.
Pelatih Cino, Damianus Yordan,
mengatakan kemenangan adik kandungnya itu sangat fenomenal. Sebab, Cino
menjadi petinju kelima bertepatan momen yang tepat. “Dia menang pas
tanggal dan bulan yang sama. Selain itu, semua petinju Indonesia yang
meraih gelar juara dunia dilatih oleh pelatih lokal,” tutur Damianus.
Dengan kemenangan ini, rekor bertanding Cino kini menjadi 29 (23
KO)-2-0,sementara rekor Villanueva 22 (KO 21)-1-0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar