Minggu, 06 Mei 2012

Indonesia Bangga

Chris John melayangkan pukulan ke petinju Jepang Shoji Kimura dalam pertarungan gelar kelas bulu (57,1 kg) WBA Super di Marina Bay Sands Resort, Singapura, tadi malam. Chris John berhasil mempertahankan sabuk juara untuk ke-16 kali.


SINGAPURA– Keberhasilan Chris ‘The Dragon’ John dan Daud ‘Cino’ Yordan menjadi juara dunia merupakan momen ideal bagi dunia olahraga Indonesia untuk menunjukkan tajinya.

Keberhasilan dua petinju tersebut diharapkan dapat memotivasi atlet-atlet lain dalam memetik prestasi. Lecutan semangat dari Chris dan Daud khususnya ditujukan bagi dua cabang yang akan terlibat ajang bergengsi tahun ini. Tim bulu tangkis Indonesia dijadwalkan mengikuti Piala Thomas dan Uber di Wuhan, China, 20–27 Mei. Sementara tim nasional senior sepak bola mengikuti Piala AFF di Malaysia dan Thailand, 24 November–22 Desember mendatang.

Indonesia cukup lama puasa gelar pada tiga turnamen tersebut. Terakhir kali tim bulu tangkis putra mampu membawa pulang trofi Piala Thomas dicatat pada 2002.Kesuksesan menjuarai Piala Uber bahkan lebih lama lagi,tepatnya tahun 1996. Sedangkan di Piala AFF, Indonesia belum pernah meraih penghargaan tertinggi dari delapan penyelenggaraan.

Chris tanpa kesulitan mempertahankan gelar kelas bulu (57,1 kg) WBA Super miliknya untuk ke-16 kali. Dia menang angka mutlak 117-110, 118-109, 118-109 atas petinju Jepang Shoji Kimura di Marina Bay Sands Resort, Singapura, tadi malam. “Saya mencoba menjatuhkan, tapi Shoji petinju tangguh. Saya terus melepaskan pukulan, dia juga tidak bergeming,” kata Chris, yang kini mengemban rekor 47 (22 KO)-2-0.

Pada pertarungan ini, Chris berusaha keras mewujudkan janji memukul jatuh Kimura. Mengandalkan pukulan naga, yang diasah selama berlatih di Harry’s Gym,Perth,Australia, petinju kelahiran Banjarnegara ini pun berkali-kali mendaratkan pukulan bersih. Sayang tekadnya tidak terwujud. Strategi Chris yang berkali- kali memukul perut Kimura juga tidak membuahkan hasil.Angka Chris bahkan sempat dipotong juri karena memukul ke bagian terlarang.

Chris juga sempat mendapat peringatan wasit yang menganggapnya memukul bagian belakang kepala Kimura. Menjelang pertarungan selesai, Chris pada sisa tenaganya mampu mempertahankan dominasinya atas lawan. Sementara Kimura hanya mencoba sesekali melancarkan serangan sporadis demi menghindari kalah KO. Dengan kemenangan ini, Chris tidak hanya mempertahankan gelar kelas bulu WBA Super miliknya.

Petinju berusia 32 tahun tersebut juga memperpanjang rekor fantastik melawan penantang asal Negeri Sakura. Sebelum Kimura, Chris tercatat pernah menaklukkan Hiroyuki Enoki (2008), Zaiki Takemoto (2007), dan Osamu Sato (2004). Ke depannya, Chris mengaku belum bisa memaparkan rencana ke depan. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada tim pelatih dan promotor mengenai peluang naik ring kembali.

“Saya berpendapat tim pelatih akan membuat jalan terbaik bagi saya.Yang jelas, saya sangat berterima kasih kepada masyarakat Indonesia yang telah mendukung saya,” tutur Chris. Pada pertandingan lainnya, Daud sukses merebut gelar juara dunia kelas bulu International Boxing Organization (IBO) yang lowong dari tangan lawannya asal Filipina, LorenzoVillanueva. Daud sempat terkejut karena dipukul jatuh di ronde pertama.

Namun, Cino mampu bangkit. Cino bahkan berbalik mendominasi di pengujung ronde pertama. Inisiatif tersebut terus Cino tunjukkan di babak kedua. Hasilnya, petinju asal Ketapang itu mengempaskan Villanueva ke kanvas dua kali. Villanueva pun tidak mampu melanjutkan pertarungan dan Cino dinyatakan menang TKO. “Pukulannya mengenai rahang dan saya terjatuh, tapi pukulan itu tidak berdampak besar.Pukulannya juga banyak yang terbuang. Saya bangun tanpa kesulitan dan membalikkan keadaan di ronde kedua,” kata Cino.

“Ini kemenangan menyenangkan. Saya adalah orang kelima Indonesia yang meraih juara dunia yang dicapai pada bulan kelima (Mei) pula. Selanjutnya, karier saya serahkan semua ke manajemen.” Kemenangan itu membuat Cino menjadi petinju kelima Indonesia yang meraih gelar tinju dunia.Sebelumnya,Indonesia sempat memiliki Ellyas Pical, Nico Thomas, Muhammad Rahman, dan Chris John.

Pelatih Cino, Damianus Yordan, mengatakan kemenangan adik kandungnya itu sangat fenomenal. Sebab, Cino menjadi petinju kelima bertepatan momen yang tepat. “Dia menang pas tanggal dan bulan yang sama. Selain itu, semua petinju Indonesia yang meraih gelar juara dunia dilatih oleh pelatih lokal,” tutur Damianus. Dengan kemenangan ini, rekor bertanding Cino kini menjadi 29 (23 KO)-2-0,sementara rekor Villanueva 22 (KO 21)-1-0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar